Kesemua
sikap manusia itu tidaklah dapat divonis secara hitam putih. Sebab, kita sadari
atau pun tidak, tak satu pun manusia di planet bumi ini yang mau disalahkan.
Apa pun yang dilakukannya, manusia itu selalu memiliki alasan pembenar, mengapa
dirinya berbuat demikian. Jangankan orang lain, bahkan terhadap pertanyaan
hatinya sendiri pun, akal-pikir manusia itu selalu mempunyai kilah. Karenanya,
dalam berinteraksi sosial adalah lebih baik bagi manusia itu bilamana dirinya
dapat memahami perilaku manusia lain secara lebih manusiawi.
Berada
pada situasi semacam itu, tentu dibutuhkan kecerdasan ekstra untuk memilih dan
memilah, mana nilai-nilai yang berkontribusi besar dalam membentuk “pribadi
sukses”. Apakah nilai-nilai yang berbasis pada tata budaya Barat, atau tata
budaya Timur. Atau, malah mungkin campuran di antaranya nilai-nilai keduanya.
Terjebak pada pilihan nilai yang tidak tepat, dapat diprediksikan bakal
terjerumus dalam kubangan perilaku sosial yang justru kontraproduksi dalam
upaya membangun frame sosok “pribadi sukses”. Untuk itulah dibutuhkan pedoman
guna menentukan indikator, apakah seseorang telah berjalan pada rel yang benar
untuk mencapai cita-citanya itu.
Buku
ini memang masih jauh dari sempurna, tapi Penulis sudah berupaya sepenuhnya
agar pembaca yang budiman dapat memahami tentang eksistensi seseorang, dalam
dalam potret fisiologi, psikologi, maupun sosiologinya dalam kehidupan
bermasyarakat. Termasuk mengetahui tahapan perkembangan kepribadian, serta
langkah-langkah strategis dalam upaya meraih kesuksesan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar